Alunan denting piano menari mengikuti irama ballad. Musiknya terdengar romantis, rasanya ingin berdansa, tapi gak ada yang bisa diajak berdansa bersama. Suasana saat ini memang lagi gabisa ditebak, merasa kasmaran tapi perasaan ini belum tahu untuk siapa. Merasa kasihan pada diri sendiri, tapi moodnya sedang kasmaran. Apa ini yang dinamakan jatuh cinta pada diri sendiri?
Melakukan hal romantis untuk diri sendiri, menggerakkan kaki sambil mengangkat tangan bak dansa profesional. Kedua pipi tertarik lembut menandakan senyum - senyum tipis terlihat. Sambil memejamkan mata, ditambah terciptanya imajinasi yang melintas seakan momen kasmaran ini tidak ingin berakhir.
Ketika kedua mata yang terpejam, kembali mengangkat kelopak matanya yang berat. Membuat aku kecewa dengan apa yang aku lakukan. Melihat sekeliling dengan wajah takut, risau, dan kecewa. Semuanya lenyap, menyisakan keheningan dalam ruangan.
"AARRGGHH!!!" sontak aku menghamburkan semua yang ada dalam pandanganku. Emosi yang tak terbendung terlampiaskan dengan sebuah perlakuan yang diluar kendali. Tiba - tiba dada sesak dan meluapkan sebuah tangisan yang deras. Sambil bertekuk lutut, lemas tak berdaya, dan kepala menunduk tajam kebawah.
"Kapan hal indah itu akan menjadi nyata??" Sebuah pertanyaan untuk semesta.
"Aku lelah hidup dalam sebuah imajinasi bahagia yang aku ciptakan untuk bisa tetap hidup."
"Aku lelah menantikan seseorang yang bisa membuat aku hidup dengan senyumannya"
Aku kemudian tertidur, karena kelelahan dengan semua yang terjadi.
**********
Sebuah cahaya menembus jendela rumah yang membuat aku terbangun dari tidur di lantai. Aku kemudian membuka mata dengan silaunya. Melihat tubuh ini yang terbaring dilantai seharian, segera bangun untuk melupakan hal kemarin. Seketika terdengar suara didapur seperti ada yang memasak sesuatu. Penasaran dengan suara tersebut, akupun segera menuju dapur.
"Kamu sudah bangun??" Seorang wanita cantik berambut panjang, dengan memakai kemeja putih panjang, menyapa aku dengan senyum yang indah.
Alunan denting piano kembali terdengar, sambil memandang wanita tersebut senyum, seketika suasana berubah. Tumbuh bunga lavender berwarna ungu disekitar, banyak sekali hingga aku mengira berada disebuah taman lavender. Sedang kebingungan mengapa bunga lavender ini ada disini, akupun kehilangan wanita tersebut dalam pandangan aku.
Aku mencari - cari wanita tersebut menelusuri bunga lavender satu - persatu. Aku belum melihat wanita tersebut, tapi suaranya bisa aku dengar, sebuah tawa riang yang berlari - lari. Kejar - kejaranpun tak henti dilakukan, hingga aku mendapatkan lengannya.
Dia terjatuh terbaring dan akupun ikut terjatuh diatasnya. Kini aku bisa melihat wajahnya dengan jelas. Dia tersenyum ketika aku melihatnya. Aku merapikan rambutnya ke sisi telinganya.
"Be My Only One"
"Aku ingin sekali menyebut kalimat ini untuk kamu"
Aku menjulurkan tangan untuk membangunkannya. Kemudian dia meraih tanganku dengan erat.
Kupeluk tubuhnya dengan lembut, dan langkah kaki bergerak berirama romantis seperti dentingan piano.
"Be My Only One"
"Akhirnya aku bisa berkata ini, tidak perlu aku sembunyikan lagi."
"Aku menyukaimu"
*******
Tulisan ini terlintas begitu saja saat saya mendengarkan sebuah lagu dari Lee Hi berjudul ONLY.
Bisa dibilang ini interpretasi lagu, bisa juga dibilang mewakilkan perasaan saya yang saat ini saya alami.
Untuk membaca tulisan ini lebih disarankan sambil mendengar lagu Lee Hi - ONLY
Tidak ada komentar: