Pasti rasanya menyenangkan apabila hidup bersama dengan robot Android, dan melakukan aktivitas bersama-sama. Namun jika Android jinak ini seketika menjadi liar, bencana dunia pasti akan terjadi. Disitulah letak masalah dari fillm yang akan saya review, yakni MOTHER/ANDROID.
Sinopsis
Cerita film Mother/Android mengambil set waktu ketika di masa depan. Terlihat Android digunakan manusia untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari. Namun Android jinak ini menjadi liar dan tiba-tiba melawan umat manusia, kemudian seisi kota menjadi kacau.
Tokoh utama di film ini adalah seorang wanita hamil bernama Georgia (Chloë Grace Moretz) dan kekasihnya, Sam (Algee), sedang melakukan perjalanan berbahaya. Mereka berusaha kabur dari negara yang terlibat dengan perang antar Android. Mereka harus melewati jalur berbahaya demi Georgia bisa melahirkan dengan aman.
Review
Ketika saya melihat si cantik Chloë Grace Moretz bermain dalam film ini, saya gak pikir 2 kali untuk menontonnya. Apalagi ditambah sinopsis dan trailer yang menarik. Tapi semua ekspetasi saya, dihancurkan dengan film ini. Diawal film saya diperlihatkan adegan adanya Android yang beraktivitas bersama manusia. Mereka terlihat sudah terbiasa akan itu, ini menandakan bahwa latar waktu film ini berada di masa depan atau setelah apocalypse.
- Alur cerita yang slow dan membosankan
5 menit film ini berjalan, terlihat sebuah aksi yang menandakan awal mula terjadinya kekacauan kota. Ini memberi kesan menarik, dan sudah menjadi keharusan alur film yaitu berikan kesan menarik diawal, agar tidak ditinggal penontonnya. Namun setelah itu, semuanya hancur. Bukan karena suasana kota yang kacau, tapi karena delivery cerita film ini yang hancur.
Selama hampir 30 menit, saya bosen. Karena dalam jangka waktu itu hanya memperlihatkan alur cerita yang slow. Seperti Memperlihatkan Georgia berdebat dengan Sam. Diskusi nama anak, dan yang bikin saya jengkel adalah gak ada aksi lagi, giliran mau berantem eh langsung cut off transisi menjadi esok hari. Jadinya adrenalin penonton gak kebangun selama 30 menit. Saya aja sambil melihat hape untuk mengisi kebosanan selama itu.
- Tidak ada Boss Villain yang keren
Kehadiran villain atau musuh dalam film sangatlah penting. Apalagi ketika villain itu memiliki karakter yang sama kerennya dengan tokoh utama. Film akan lebih menarik, dan membuat penonton menjadi lebih excited ketika villain tersebut muncul.
Namun di film ini, tidak ada villain yang greget. Memang benar musuh utamanya adalah Android yang berusaha membunuh manusia. Namun tidak ada segagah seperti villain di film Terminator 2, yang bikin histeris ketika dikejar-kejar oleh robot Terminator.
- Plot twist yang tepat sasaran
Akhirnya ada point bagus dari film ini yaitu, cerita film ini kebantu sama plot twist. Ketika plot twistnya terungkap, disitulah saya mulai fokus lagi untuk menikmati arah akhir dari konflik cerita ini.
Menurut saya plot twist ini tepat sasaran, mulai dari timing hingga penjelasannya. Gak kebayang kalau tidak ada plot twist, akan jadi apa film ini.
Overall film ini engga rekomen untuk kamu yang ingin mendapatkan sensasi aksi yang seru, tegangnya suasana ketika villain bermunculan, atau alur yang menarik. Karena kamu gak akan mendapatkannya. Kalau ingin dibandingkan, alur cerita dari gim Detroit Become Human lebih bagus daripada film ini.
Untuk akting Chloë Grace Moretz sudah gaperlu diragukan lagi. Dia bagaikan penyelamat dari film ini. Karena aktingnya benar-benar membuat penonton khususnya saya terhanyut dan merasakan beban seorang ibu yang mengandung dikondisi kacau. Akting Chloë Grace Moretz membantu saya menaikkan rating film ini.
Angka 4/10 yang bisa saya berikan dan pas banget buat film ini. Jadi buat kamu yang ingin nonton film ini, SKIP aja. Sayangi waktu berhargamu. Tapi jika kamu ngefans sama Chloë Grace Moretz. Saya cuma bisa bilang aktingnya gapernah ngecewain.
Bagaimana pendapatmu dengan film ini? Komentar ya dibawah!
Tidak ada komentar: