Ketertarikan saya dalam dunia konten digital cukup tinggi. Hal ini terlihat saat saya mengikuti pelatihan Broadcast Advance Class (BAC) dari Kelas Penyiar Indonesia. Ini adalah cerita saya mengikuti kelas BAC PART 2. Untuk kamu yang belum membaca cerita saya di PART 1, bisa kunjungi tulisan saya dibawah ini:
Pertemuan kedua di kelas BAC dari Kelas Penyiar Indonesia adalah belajar cara membuat Podcast bersama Mizter Popo. "Kamu gak tahu siapa itu Mizter Popo ? Nih yah aku kasih tahu yah, siapa itu Mizter Popo!" *logat Dilan. Miizter Popo adalah sosok di balik ketenaran podcast horror Do You See What I See. Dialah yang jadi mentor di sesi pertemuan kedua membahas tentang Podcast.
Masih ingat di pertemuan pertama saya telat ? Kali ini saya naik motor dan datang lebih awal. Masih sempat untuk ngobrol dan kenalan lebih dekat dengan peserta lainnya. Salah satunya Mas Dimas Sampurno, seorang konten kreator yang ternyata pernah bekerja ditempat saya bekerja saat ini. Dunia itu ternyata memang sempit yah!
Asyik mengobrol akhirnya kelas pun dimulai. Saya mengisi form absen untuk mendapatkan snack. Dipertemuan kedua ini, sebelum acara utamanya dimulai. Mas Awe selaku MC mengajak kita bermain kuis Knowledge Check. Tema kuisnya seputar materi pertemuan pertama yaitu tentang Radio. Menariknya untuk yang mendapatkan nilai yang bagus, poinnya bisa dikonversi menjadi saldo e-wallet di akhir pertemuan ke 6. Kalau udah urusan hadiah, saya palling semangat untuk mendapatkannya.
Namun hasilnya saya tidak mendapatkan posisi nomor 1, gegara kepeleset memilih jawaban. Yasudahlah belum rejekinya. Sebuah rundown yang bagus dari Kelas Penyiar Indonesia, karena dengan bermain games diawal akan membuat peserta semangat mengikuti sesi acara utamanya.
- Tips Membuat Podcast dari Mizter Popo
Mizter Popo memulai kelasnya dengan memberikan pengenalan apa itu Podcast?, dan kenapa harus berkarya di Podcast? Kesan pertama saya melihat Mizter Popo, ia sangat humble sekali. Berbicara memberikan materi seperti seorang teman yang sedang bercerita. Sehingga membuat saya mudah menerima segala tips - tips atau nasihat yang diberikan olehnya.
Berikut adalah tips cara membuat podcast yang saya dapat dari Mizter Popo.
1. Tentukan Format Podcast
Ternyata podcast juga memiliki formatnya loh! Tidak boleh sembarangan, semua itu ada konsepnya. Pertama yaitu Monolog, atau berbicara sendiri. Kedua yaitu Conversational, seperti talk show yang berbicara dengan narasumber, dan yang terakhir adalah Storyteling, format podcast seperti drama audio gitu.
2. Tentukan Kategori Podcast
Setelah sudah menentukan ingin membawakan format podcast seperti apa. Jangan lupa untuk memilih kategori podcast. Apakah podcast kamu horor yang seram? Atau kamu mau monolog dengan membaca puisi senja? Atau mau Talk Show berbicara politik, hobi, atau kisah cinta?
3. Menulis untuk telinga
Sebuah skrip penting dalam proses sebuah konten Podcast. Teknik penulisan dalam sebuah podcast agak berbeda dengan penulisan skrip pada umumnya. Menulis untuk telinga, yup itulah yang disampaikan Mizter Popo. Karena audiense podcast adalah pendengar, maka buatlah penulisan skrip yang nyaman dan lebih dekat dengan pendengarnya. Contohnya biasakan menyapa dengan 'kamu' dibandingan teman-teman atau kalian.
Sebenarnya masih ada tips lainnya, bagi kamu yang penasaran bisa ikutan kelas BAC dari Kelas Penyiar Indonesia. Pokoknya di ajarin sama Mizter Popo sampai terbit di Aplikasi Streaming.
Hal yang bikin deg-degan kembali muncul, yaitu sesi roleplay berbicara layaknya di podcast. Tidak seperti roleplay di pertemuan pertama yaitu berbicara sendiri. Kini saya harus berbicara dengan rekan sebangku saya yaitu Irza. Tema pembicaraanya tentang Kemacetan di Jakarta, dengan durasi sekitar 2 menit atau 5 menit saya agak lupa.
Mulailah Saya dan Irza brainstorming, mencari data untuk bahan obrolan. Sembari memikirkan bahan buat roleplay kita, saya melihat teman - teman yang lain juga pada hebat semuanya. Ada yang ngobrol santai, ada yang genre komedi, ada yang talk show, bahkan ada yang berpuitis. Giliran Saya dan Irza dimulai. Awalnya saya agak grogi, jadi suara kurang keluar di mic. Tapi rekan saya Irza benar - benar keren, act out banget! Saya jadi kebawa santai juga ngobrol bareng sama dia. Kita membicarakan kemacetan kota Jakarta, terus fakta total kendaraan di jalan Jakarta, semuanya dibahas habis dengan waktu terbatas. Walaupun roleplay, tapi saya pribadi puas dengan hasilnya, Keren!!
Seperti biasa di kelas BAC di akhir sesi adalah pemberian tugas untuk peserta. Sesuai tema di pertemuan kedua yaitu harus membuat Podcast dan ditayangkan di Anchor atau Spotify. Ada 2 peniliaian, yaitu yang pertama pembuatan skrip podcast, dan kedua hasil podcast yang sudah tayang. Deadlinenya hanya 5 hari saja. Pengumpulan tugas merupakan poin penting untuk mendapatkan sebuah sertifikat dari Kelas Penyiar Indonesia.
Sepertinya cuaca agak mendung dan langit cukup gelap di jam 4 sorean. Tepat sekali untuk pertemuan kedua sudah selesai, dan peserta berfoto bersama dengan mentor yaitu Mizter Popo. Overall pertemuan kedua ini ada ilmu baru yang saya bawa pulang dari Mizter Popo, yaitu soal penulisan skrip dan fokus pada 1 niche saja.
|
sumber foto: instagram.com/kelaspenyiar_id |
Bagi kamu yang penasaran untuk hasil podcast yang saya buat untuk tugas BAC. Kamu bisa dengar di bawah ini!
Setelah ini masih ada cerita saya mengikuti pelatihan BAC di Kelas Penyiar Indonesia. Kalau rame, kita lanjut PART 3!